Belanja di Warung Tetangga
Di tengah wabah
Covid-19 ini, pembatasan sosial yang diberlakukan di berbagai wilayah termasuk
di Kabupaten Banyumas, mengakibatkan banyak warga yang kembali berbelanja di
warung tetangga, karena adanya himbauan dari pemerintah yang melarang keluar rumah
kecuali ada keperluan mendesak. Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK
Kabupaten Banyumas, Erna Husein saat dikonfirmasi melalui komunikasi media
sosial, Rabu (29/4/2020).
Dirinya mengaku,
mendapatkan banyak cerita dari para pengurus PKK Tingkat Kecamatan, Tingkat
Desa bahkan sampai dengan kader dasa wisma. Salah satunya, kembali berbelanja
di warung tetangga dan hasil olahan dari kelompok UP2K (Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga) PKK.
“Dengan adanya
pembatasan sosial dan anjuran tinggal di rumah, akhirnya mereka kembali belanja
ke warung tetangga dan kelompok UP2K,” jelas Erna.
Menurutnya, kebiasaan
kembali belanja di warung tetangga, harus diapresiasi dan perlu diteruskan,
karena gerakan ini sangat memberdayakan ekonomi masyarakat kelas menengah ke
bawah. Dengan belanja di warung tetangga, dapat membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat.
“Tidak perlu malu
mengakui, jika saat ini sudah terbiasa dengan pola gaya hidup belanja ke
supermarket atau minimarket hanya untuk membeli beras, minyak goreng, sabun
mandi, sayuran, ceriping dan lain sebagainya. Padahal di sekitar juga ada
warung dan UP2K yang menjual produk yang sama,” ungkapnya.
Erna menyampaikan,
sebagian besar keuntungan ekonomi dari supermarket atau minimarket tersebut,
yang menikmati pengusaha besar yang memiliki modal melimpah. Bahkan di tempat
tersebut, produk yang sama dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada di
warung tetangga.
Dirinya menambahkan,
dari cerita mereka juga, dapat disimpulkan ada manfaat besar dengan belanja di
warung tetangga, yakni menjaga silaturahmi, menggerakan ekonomi kecil,
mendukung pemerataan pendapatan dan meningkatkan perekonomian tetangga.
“Melalui belanja ke warung tetangga, dapat meningkatkan tali silaturrahmi dengan tetangga lain, tidak hanya terhadap pemilik warung saja. Karena saat belanja, ada tetangga sekitar yang kebetulan juga belanja. Saling sapa, atau sekadar menanyakan kabar, setidaknya terjadi ketika berjumpa. Komunikasi semacam ini juga berimbas terhadap tali persaudaraan, kerukunan, dan kebersamaan dalam lingkungan sekitar,” jelasnya.
![]() |
![]() |
Comments
Post a Comment